Kepada Demokrasi Kami Berjanji

 


Aku menolak tirani, diatur oleh mau dan ego sendiri

aku tak mau oligarki, disetir mereka yang rapi berdasi, tentu kalangan sendiri

aku memilih demokrasi, dengan indah dan buruknya

aku tetap suka demokrasi, meski tetap ada limitasi

bergandengan memetik cita dan mimpi

dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat


karenanya tiada perlu kata "penguasa" yang berulah mengatur seenaknya

darinya harus luntur kata "elit" yang mencipta kasta namun pelit

maka semua berhak berbicara, bicara yang santun

maka semua wajib mendengar, dengar yang runtun

yang memerintah tidak angkuh, mengatur dengan menengadahkan kepala

yang mengawasi tidak mengeluh, menegur namun tetap menawarkan agenda

yang menghukum tetap merendah, menindak dengan adil dan tiada beda


petani, pedagang, nelayan tidak tersiksa

pemilik pabrik, pegawai dan buruh tetap mesra

murid, santri dan mahasiswa tenang belajar

orangtua mereka mudah membayar


yang kaya membantu yang tidak mampu

yang miskin menjaga yang membantu

orang desa tidak iri fasilitas kota

orang kota tidak mencibir suasana desa

semua saling berkunjung, semua saling menyanjung


maafkan kami yang kini, penuh kurang sana sini

kami masih muda dan sedang belajar

mengandalkan emosi, saat beda persepsi

kami terkadang sering kurang ajar

mengutamakan debat saat beda pendapat

melempar teriakan dan batu lebih dulu

turun ke jalan membenarkan keinginan


semoga kami segera dewasa, masyarakat bermartabat

saling menghormati dan menghargai

saling membantu, bahu membahu

toleransi serta mudah berbagi

santun, ramah, dan berbudi


kami berjanji, demokrasi tetap dihati

meski terseok sana sini, kanan dan kiri

demokrasi tetap layak diperjuangkan

darinya memunculkan harapan

bersama meraih masa depan 

menjadi terbaik diantara segala pilihan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Politik Domestik dan Pembentukan Strategi Kontraterorisme

Tehnik Pengambilan Sample dalam Penelitian

Grand Strategy Making Process