Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Benturan diantara teroris dan transnational criminal

1.     Istilah transnasionalisme pertama kali muncul di awal abad ke 20 untuk menggambarkan cara pemahaman baru tentang hubungan antar kebudayaan. transnasionalisme adalah sebuah gerakan sosial yang tumbuh karena meningkatnya interkonektifitas antar manusia di seluruh permukaan bumi dan semakin memudarnya batas-batas negara. Menurut Thomas L.Friedman, globalisasi yang menjadi pendorong utama gerakan transnasionalisme adalah sebuah sistem dunia abad 21 yang menitikberatkan kepada integrasi dunia yang tidak mengenal sekat sama sekali. Selain menerapkan konsep pasar bebas, runtuhnya tembok berlin dan munculnya internet merupakan tonggak penting bagi babak baru yang dinamakan globalisasi. Runtuhnya batas negara dan munculnya jaringan yang sangat luas mengakibatkan individu-individu dapat berbuat apa saja di panggung dunia, baik atau buruk tanpa perantara negara. Globalisasi telah membuka kesempatan bagi individu-individu yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan transnasion

“The social and Psychological Characteristics of Terrorism and Terrorist”

Terorisme masih menjadi ancaman yang paling serius bagi kemanusiaan dan kelangsungan peradaban. Atas dasar hal tersebut, isu ini menjadikan perhatian serius dalam upaya melawan terorisme agar tidak terulang kembali. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan tepat apabila telah ada pemahaman mengenai akar terorisme sehingga dapat dirumuskan berbagai pendekatan yang mengarah pada upaya-upaya kontraterorisme. Rangkaian aksi terorisme yang terjadi di berbagai belahan dunia, menegaskan bahwa terdapat berbagai macam motif yang melatarbelakangi kelompok dan atau golongan dalam menjalankan aksi terorisme. John Horgan melalui artikelnya “The social and Psychological Characteristics of Terrorism and Terrorist ” mencoba mendefinisikan karakteristik gerakan terorisme, pelaku dan mereka yang terkena dampaknya melalui perspektif psikologis. Horgan mengakui bahwa strategi terorisme penuh dengan paradoks. Teroris berusaha menarik perhatian melalui propagasi perbuatan yang mengerikan, sementara secara b