Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

HUMAN RIGHTS ABUSE IN THE NAME OF COUNTER TERRORISM (Case Study of Xinjiang Uighur Autonomous Region)

I.    Pendahuluan Tragedi 11 September WTC telah mengingatkan akan ancaman terhdap perdamaian dan keamanan dunia yang selalu muncul secara tidak terduga dan eksplosif. Teror hadir dan menjelma dalam kehidupan sebagai momok yang sewaktu-waktu dapat memicu gangguan nasional dan global sebagai sumber dan akibat dari pengaruh globalisasi di zaman yang serba canggih dan modern ini. Logis jika terdapat tuntutan mengenai perlunya peningkatan kewaspadaan dari berbagai pihak, khususnya penegak hukum untuk bertindak secara seksama terhadap fenomena terorisme yang muncul. Tidak ada jaminan bahwa negara dengan sistem keamanan yang canggih lantas aman dari gangguan terorisme. Amerika Serikat contohnya, harus menerima realitas memalukan sekaligus memilukan dari serangan terorisme, dengan menjadi sasaran utama sekaligus pembuktian bahwa negara adidaya tersebut gagal menjalankan fungsinya sebagai polisi dunia yang melindungi sekaligus menjamin keamanan dunia. Aksi terorisme dilakukan selain sebaga

Evolusi Jaringan Terorisme di Indonesia

Peristiwa bom GBIS Kepunton, Solo 25 September 2011, membuat perhatian aparat hukum dan pengamat kembali beralih kepada isu kelompok-kelompok radikal dan terkait dengan aksi terorisme tersebut. Analisa yang dilakukan sebagian besar pengamat dan aparat penegak hukum di dalam mengungkap kasus tersebut seringkali dilakukan dengan mencari keterkaitan jaringan di antara para anggota maupun kelompok-kelompok teroris. Jika ditelusuri lebih jauh akan dapat diungkap mengenai bagaimana fenomena terorisme lahir, berkembang dan berevolusi di Indonesia.   International Crisis Group (ICG) chapter Indonesia, dibawah koordinator Sydney Jones, menaruh perhatian yang sama dalam menjelaskan fenomena evolusi jaringan terorisme di Indonesia dan mensosialisasikan hasil temuannya untuk membantu penanggulangan terorisme. Pada sesi kuliah umum 27 September 2011 , Sidney, merekonstruksi pemahaman yang beredar mengenai akar-akar terorisme global yang diajukan oleh para pengamat gerakan terorisme. Baginya,