PERAN MILITER DALAM PERDAMAIAN KAWASAN ASIA PASIFIK


a.    Asia Pasifik
Asia-Pasifik adalah wilayah yang mencakup pesisir pantai Asia Timur, Asia Tenggara dan Australasia didekat Laut Pasifik, ditambah negara-negara di laut Pasifik. Komponen wilayah Asia-Pasifik adalah meliputi negara-negara:
1.    Australia
2.    Brunei
3.    Kamboja
4.    Republik Rakyat Cina (termasuk Hong Kong dan Macau)
5.    Taiwan (Republik Cina)
6.    Fiji
7.    Guam (Teritori Amerika)
8.    Indonesia
9.    Jepang
13. Laos

16. Marianas Utara (teritori Amerika)
17. Palau
20. Samoa
24. Tonga
25. Tuvalu
26. Vanuatu
27. Vietnam

Istilah Asia-Pasifik menjadi dikenal pada sekitar tahun 1980 an sewaktu pertumbuhan ekonomi pada wilayah heterogen ini dalam hal perdagangan saham, perdagangan umum dan bentuk lain dari interaksi ekonomi danpolitik menjadi topik pembicaraan. Dimasukkannya negara-negara dikawasan Oceania seperti Australia dan Selandia Baru adalah berdasarkan relasi ekonomi di antara negara-negara tersebut dan mitra dagang mereka di wilayah Asia Timur hingga ke utara.
Dalam beberapa konteks, wilayah ini dianggap pula mencakup negara-negara utama di kawasan Asia yang terletak disekeliling lingkar luar Pasifik (Pacific-rim) yang membujur dari Oceania, hingga ke Rusia, dan turun kebawah sepanjang pantai barat Amerika. Contohnya Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik memasukkan Kanada, Chili, Rusia, Mexico, Peru, dan Amerika, dan kini sedang dipertimbangkan untuk memasukkan India[1].
Kawasan Asia-Pasifik memiliki kepribadian sendiri, meningkatkan saling percaya strategis perlu menaati hukum perkembangan masing-masing, mempertahankan konsep inovasi, dengan aktif mencontoh pengalaman kawasan lainnya, menghormati dan membenarkan kenyataan sejarah, menyelesaikan pertikaian melalui perundingan.[2]
 Bangsa-bangsa di Asia pada umumnya merupakan keturunan Mongoloid yang tersebar ke utara dan selatan kemudian menjadi negara-negara yang berada di kawasan Asia Pasifik. Maka bangsa yang bermukim di kawasan Asia Pasifik memiliki keseragaman budaya, bahasa, adat istiadat maupun genetif. Kesamaan itu dapat dilihat antara bahasa Madagaskar, Melayu, Tagalog serta bahasa penduduk asli masyarakat Taiwan. Kenyataan ini semakin menguatkan hipotesis bahwa bangsa di Asia Pasifik berasal dari leluhur yang sama. Dengan demikian, pendapat bahwa adanya kesamaan lelulur bangsa Asia Pasifik memunculkan rasa kedekatan dan rasa kekeluargaan hingga membentuk tipe dan karateristik bangsa Austronesia Asia Pasifik di tiap negara tanpa perlu dilakukan percampuran ras.

b.    Arti penting kawasan Asia Pasifik
Asia Pasifik kini merupakan kawasan yang diperhitungkan oleh beberapa negara maju sebagai pasar expansi bisnisnya. Hal ini disadari mengingat pertumbuhan ekonomi kawasan ini rata-rata cukup baik, bahkan Cina sebagai salah satu anggotanya, kini menjadi raksasa ekonomi baru, jauh mengalahkan Jepang. Asia pasifik kini menjadi roda kekuatan ekonomi baru, mengingat AS dan Eropa kini main memudar perannya akibat hantaman krisis ekonomi yang tidak pernah mencapai titik terang.[3]
Dalam rangka ekonomi global, Asia-Pasifik sebagai wilayah yang mencakup ketiga lingkaran tercatat sebagai wilayah ekonomi yang tercepat laju pertumbuhanya. Walaupun  diperkirakan oleh Bank Dunia akan ada penurunan dari 8.2% tahun 2011 ke 7.2% tahun 2012. Tetapi akan naik lagi ke 7.6% tahun 2013.  Asia-Pasifik  masih akan tetap melampaui wilayah-wilayah regional lainnya.
Asia-Pasifik juga merupakan wilayah yang paling luas cakupannya. Dalam istilah APEC (Asia-Pacfic Economic Cooperation) wilayah tersebut meliputi ASEAN dan sebagian besar dari Asia – Timur termasuk Australia, Selandia Baru dan Rusia serta Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Chile dan , Peru diseberang Lautan Pasifik. Rusia yang menjadi anggota APEC sejak 1998 telah menyelenggarakan pertemuan tingkat tinggi (APEC Summit) pada bulan September 2012 yang lalu. Gilirannya sekarang jatuh pada Indonesia.Direncanakan pertemuan tersebut akan diadakan pada bulan Nopember 2013 di Bali. Ini adalah kedua kalinya bagi Indonesia. Pada tahun 1994 pertemuan APEC ke-2 diadakan di Bogor yang telah menghasilkan Sasaran Bogor (Bogor Goals). Yang sampai sekarang merupakan dokumen terpenting dalam pelaksanaan kegiatan APEC. Terutama dalam bidang liberalisasi perdagangan dan investasi. Sebagai wilayah ekonomi,  Asia-Pasifik juga merupakan posisi yang menonjol. Terutama karena mencakup Asia Timur yang telah maju dengan pesat; dipelopori oleh China dan India[4]

c.    Peluang dan Tantangan
Dapat diperkirakan bahwa Asia-Pasifik yang paling luas  wilayahnya didunia; yang terkuat PDB-ekonominya dan tercepat laju pertumbuhannya; akan menghadapi berbagai tantangan. Tetapi juga berbagai peluang yang perlu dimanfaatkan. Karena memiliki sebagian besar dari PDB dunia wilayah tersebut merupakan salah satu pilar ekonomi  terpenting untuk perputaran ekonomi global. Dengan demikian mudah terpanggil untuk memberikan dana-dana yang diperlukan; misalnya untuk usaha bail-out negara Euro-zone; yang sedang mengalami masalah hutang. Tetapi juga mudah terkena masalah  keluarnya modal (capital outflow); adanya hot money; dan lain-lain. Hal-hal demikian sudah mudah terjadi sekarang. Tantangan terbesar bagi East Asia dan Asia-Pasifik ialah belum dapat merumuskan visi ekonomi untuk wilayah tersebut; belum dapat di-identifikasi soal kepentingan, strategi, dan kebijakan ekonomi bersama. Persoalannya adalah Asia-Pasifik merupakan wilayah yang masih sangat heterogen.
Satu fenomena yang patut diperhatikan ialah bahwa oleh dunia intenasional diperkirakan adanya Penggeseran Kekuatan Ekonomi Dunia dari Barat ke Timur  dan bangkitnya Abad Asia. Hal ini membawa tanggung-jawab serta beban bagi Asia khususnya; sebagai inti dari wilayah Asia-Pasifik. Mengenai penggeseran ekonomi tidak perlu diragukan lagi. Proses ini sudah berjalan dan akan semakin pesat jalannya. Dengan China dan India sebagai pelopornya bersama negara-negara lainnya termasuk Jepang, Korea Selatan dan Indonesia beserta negara-negara ASEAN lainnya. Dengan demikian arsitektur ekonomi Asia sudah sangat berobah. Asia sudah merupakan wilayah yang sangat dinamis ekonominya.[5]

d.    Ancaman bagi perdamaian kawasan
Kawasan Asia Pasifik memiliki arsitektur keamanan yang kompleks, yang mana dalam kompleksitas tersebut Amerika Serikat merupakan pusat orbit tersebut. Pada saat yang sama, Cina muncul sebagai kekuatan baru di kawasan dan global yang mencoba memusatkan diri sebagai orbit baru untuk mengimbangi Amerika Serikat. Dalam konteks seperti itulah persaingan negara-negara kawasan untuk mengembangkan kapal induk dan atau kapal sejenis lainnya.
Dengan adanya sejumlah sengketa wilayah di kawasan seperti Laut Cina Selatan serta vitalnya keamanan SLOC bagi negara-negara besar, eksistensi kapal induk dan atau kapal sejenis lainnya menemukan relevansinya. Dengan memiliki dan mengoperasikan kapal induk dan atau kapal sejenis lainnya di sekitar wilayah sengketa dan SLOC, prestise dan kemampuan deterrence setiap negara yang memilikinya meningkat. Sehingga diharapkan pihak lain akan mempertimbangkan tindakan-tindakannya agar tidak merugikan diri sendiri.[6]
Dengan adanya pergeseran politik dan ekonomi dunia dari Atlantik ke Asia-Pasifik, perairan Laut China Selatan (LCS) menjadi wilayah strategis bagi kawasan. Adanya saling klaim wilayah dan sengketa hukum batas wilayah di LCS antara claimant states, yakni Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Taiwan perlu mendapatkan perhatian yang serius guna menjaga kelangsungan perdamaian dan stabilitas di kawasan

e.    Usaha menjaga perdamaian kawasan
Kerjasama antar organisasi kawasan itu penting demi terciptanya perdamaian dunia yang adil. Sebab, dengan komitmen itulah cita-cita bersama membangun kesejahteraan bangsa-bangsa akan dapat terwujud. Di masa yang akan datang, aspirasi terbesar di wilayah Asia Pasifik adalah menciptakan perdamaian, memperkuat kerja sama, serta mendorong pembangunan. Seluruh pihak harus berjuang untuk membangun perdamaian, kestabilan, dan juga pembangunan. Dunia tidak dapat menutup mata bahwa sampai saat ini Amerika Serikat (AS) masih merupakan negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia. Menanggapi banyaknya pandangan mengenai peningkatan kekuatan militer China, diperkirakan bahwa meskipun anggaran militer China meningkat dan kekuatan armada bertambah di perairan laut internasional, China tetap tidak bisa mengimbangi kekuatan militer AS. Namun demikian, patut dijadikan catatan khusus bahwa perkembangan teknologi militer serta kekuatan pertahanan China berkembang dengan pesat dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini mengindikasikan agar semua negara di kawasan Asia Pasifik untuk berbagi tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan stabilitas
Negara-negara di kawasan perlu mewaspadai perubahan kebijakan AS yang dimaksudkan untuk menanggapi perkembangan stabilitas keamanan regional. AS telah menyatakan niatnya untuk mengubah komposisi angkatan lautnya di Asia-Pasifik, yaitu kurang lebih 60% naval forces akan dipindahkan dari Atlantik ke Asia-Pasifik. Perubahan kebijakan AS tersebut juga dapat dilihat dari sisi yang berbeda yaitu semakin banyak state actors dalam isu LCS, misalnya negara-negara Uni Eropa dan India, maka diharapkan dapat mencairkan eskalasi ketegangan antara claimant state.
Pemulihan ekonomi dunia saat ini berjalan lamban serta masih ada sejumlah faktor yang tidak stabil dan ketidakpastian. Dampak krisis keuangan internasional masih jauh dari selesai. China akan bekerja untuk menjaga keseimbangan antara menjaga pertumbuhan tetap stabil dan kuat, menyesuaikan struktur ekonomi, serta mengatur perkiraan inflasi.



f.     Militer
Militer adalah angkatan bersenjata dari suatu negara dan segala sesuatu yang berhubungan dengan angkatan bersenjata. Padanan kata lainnya adalah tentara atau angkatan bersenjata. Militer biasanya terdiri atas para prajurit atau serdadu. Kata lain yang sangat erat dengan militer adalah militerisme, yang artinya kurang lebih perilaku tegas, kaku, agresif dan otoriter "seperti militer". Padahal pelakunya bisa saja seorang pemimpin sipil. Karena lingkungan tugasnya terutama di medan perang, militer memang dilatih dan dituntut untuk bersikap tegas dan disiplin. Dalam kehidupan militer memang dituntut adanya hirarki yang jelas dan para atasan harus mampu bertindak tegas dan berani karena yang dipimpin adalah pasukan bersenjata.
Salah satu fungsi utama dari keberadaan militer di suatu negara adalah untuk mengisi peran pertahanan dan menjaga kedaulatan wilayah. Berada tepat di tengah dua samudera dan dua benua, Indonesia merupakan negara yang sarat akan ancaman. Berbentuk negara kepulauan terbesar, Indonesia pula merupakan negara yang sebagian besar celah pertahanannya berada di kawasan lautan.
Kekuatan militer (fire power) meliputi segala aspek alat negara dan sumber daya yang terdapat di suatu negara yang dapat difungsikan dengan segera untuk keperluan perang. Perangkingan kekuatan militer yang dilakukan oleh Global Fire Power (GFP) berdasarkan penilaian atas sejumlah indikator kekuatan militer, yaitu:
1. Personil
2. Sistem Persenjataan (Alutsista)
3. Kekuatan Maritim
4. Kekuatan Logistik
5. Sumber Daya Alam
6. Kekuatan Geografis
7. Kekuatan Keuangan (Finansial)
8. Lain-lain (Pendukung)
Masing-masing indikator memiliki beberapa sub indikator yang akan membentuk kekuatan inti pertempuran. Cukup menarik, kekuatan maritim dipisahkan dari kekuatan alutsista (poin nomor 2). Hal ini sebenarnya berkaitan dengan latar belakang politik pertahanan di suatu negara berupa ofensif atau defensif di mana seluruh permukaan bumi lebih banyak diliputi oleh wilayah perairan. Strategi militer dan pertahanan nantinya akan mengkombinasikan keseluruhan unsur (indikator) tersebut untuk menjadi sebuah kekuatan untuk mendukung sikap politik, termasuk apabila diputuskan untuk menyatakan perang dengan negara lain.
Dalam doktrin Hankamrata disebutkan apabila salah satu bentuk ancaman atas kedaulatan wilayah akan memperhitungkan dari ancaman regional atau ancaman kawasan. Indonesia terletak di kawasan Asia Tenggara yang berdampingan pula dengan Australia. Dalam hal ini, setidaknya terdapat 5 negara yang berpotensi menjadi ancaman kedaulatan, yaitu Australia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Hal ini berdasarkan pada fakta apabila Indonesia masih memiliki masalah berupa persengketaan perbatasan dengan dengan negara-negara tetangga. Persengketaan perbatasan akan sangat memungkinkan untuk memicu terjadinya pergesekan (di perbatasan) yang dapat memicu terjadinya perang. 

Dari 8 kekuatan kunci militer suatu negara, kemudian dibuatkan menjadi 8 unsur yang secara langsung akan berpengaruh terhadap keputusan perang, yaitu:
1. Kekuatan Personil
2. Kekuatan Udara
3. Kekuatan Darat
4. Kekuatan Laut
5. Kekuatan Logistik
6. Kekuatan Sumber Daya Alam
7. Kekuatan Finansial
8. Keunggulan Geografis
Kekuatan udara, laut, dan darat sudah mulai diuraikan, karena akan berperan dalam pengembilan keputusan dan strategi militer dalam jangka pendek (menjelang perang). Perbandingan kekuatan militer yang akan diulas berikut ini berdasarkan 8 kekuatan kunci militer yang berperan dalam pengambilan keputusan perang.

g.    Peran dan strategi militer dalam perdamaian kawasan
Banyak perkembangan strategis terjadi di Asia Pasifik dan kawasan-kawasan bersebelahan, seperti di Asia Selatan dan Asia Tengah. Misalnya, normalisasi hubungan India-Pakistan membuka peluang terciptanya perdamaian dan kestabilan di kawasan Asia Selatan, serta dapat mencegah konfrontasi nuklir berbahaya di kawasan itu. Untuk kawasan Asia Timur atau Asia Pasifik ada dua perkembangan strategis utama yang akan memengaruhi perdamaian dan stabilitas kawasan itu. Kedua unsur ini merupakan syarat utama untuk mempertahankan pertumbuhan dan dinamika ekonomi kawasan.
Perkembangan pertama, kehadiran strategis Amerika Serikat (AS) di Asia Timur. Kehadiran ini masih memerlukan aneka penyesuaian yang akan dilakukan berhubungan dengan RMA (revolution in military affairs/revolusi dalam masalah- masalah kemiliteran) dan restrukturisasi organisasi, serta cara-cara operasi Departemen Pertahanan AS. Sejak Perang Dunia II, AS merupakan kekuatan dominan di kawasan Asia Pasifik. Kehadirannya menjadi landasan untuk perdamaian dan stabilitas kawasan selama dan sesudah Perang Dingin. Sebagai kekuatan adikuasa satu-satunya, "hegemoninya" amat nyata dan dirasakan di kawasan, di mana AS menjadi penengah demi mempertahankan perdamaian dan stabilitas kawasan. Semua negara di kawasan, termasuk Tiongkok, mengakui kehadiran dan perannya untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Pada prinsipnya, tidak ada negara yang menginginkan wilayahnya diduduki ataupun dimasuki oleh negara lain, dengan paksaan dan bertujuan untuk mengambil keuntungan pada wilayah tersebut. Dalam hal ini, pasukan tentara mempunyai tugas unutk menjaga kedaulatan sebuah negara beserta wilayahnya, dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk kepentingan nasional. Begitu juga dengan TNI yang dimiliki oleh negara Indonesia, yang berkewajiban menjaga tetap tegaknya NKRI dan memberi kontribusi terhadap perdamaian kawasan dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya guna menghadapi ancaman yang mengukin dating, baik terhadap negaranya, maupun wilayah di kawasan.



[2] Pakar: Hormati Kenyataan Sejarah Soal Peningkatan Strategi Asia-Pasifikhttp://indonesian.cri.cn/201/2012/11/18/1s133067.htm
[4] Asia dan Pasifik : Peluang dan Tantangan http://thepresidentpostindonesia.com/?p=839
[5] Ibid
[6] Alman Helvas Ali, PERSAINGAN KAPAL INDUK DI KAWASAN ASIA PASIFIK http://www.fkpmaritim.org/?p=1212

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Politik Domestik dan Pembentukan Strategi Kontraterorisme

Tehnik Pengambilan Sample dalam Penelitian

Grand Strategy Making Process